
Project based learning adalah sebuah metode pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Definisi secara lebih komperehensif tentang Project Based Learning menurut The George Lucas Educational Foundation (2005) adalah sebagai berikut:
- Project-based learning is curriculum fueled and standards based. Project Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menghendaki adanya standar isi dalam kurikulumnya. Melalui Project Based Learning, proses inkuiri dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen mayor sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah displin yang sedang dikajinya.
- Project-based learning asks a question or poses a problem that each student can answer. Project Based Learning adalah model pembelajaran yang menuntut pendidik mengembangkan pertanyaan penuntun (a guiding question). Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka Project Based Learning memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Hal ini memungkinkan setiap peserta didik pada akhirnya mampu menjawab pertanyaan penuntun.
- Project-based learning asks students to investigate issues and topics addressing realworld problems while integrating subjects across the curriculum. Project Based Leraning merupakan pendekatan pembelajaran yang menuntut peserta didik membuat “jembatan” yang menghubungkan antar berbagai subjek materi. Melalui jalan ini, peserta didik dapat melihat pengetahuan secara holistik. Lebih daripada itu, Project Based Learning merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.
- Project-based learning is a method that fosters abstract, intellectual tasks to explore complex issues. Project Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang memperhatikan pemahaman. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi dan mensintesis informasi melalui cara yang bermakna.
Project Based Learning menekankan pada pemecahan masalah otentik yang terjadi melalui pengalaman belajar praktik nyata. (John, 2008:374). Project Based Learning has also referred to by other names, such as project‐Based teaching, experienced‐Based education, authentic learning or anchored instruction (Arends 1997:156). Project Based Learning juga dapat diartikan sebagai pembelajaran berbasis projek, pendidikan berbasis pengalaman, belajar autentik pembelajaran yang berakar pada masalah‐masalah kehidupan nyata.
Gijbels(2005:29) menyatakan bahwa Project Based Learning is used to refer to many contextualized approaches to instruction that anchor much of learning and teachingin concrete. This focus on concrete problemas initiating the learning process is central in most definition of Project Based Learning. Pembelajaran Project Based Learning peserta didik belajar melalui situasi dan setting pada masalah‐masalah yang nyata atau kontekstual. Karena itu, semua dijalankan dengan cara‐cara: dinamika kerja kelompok, investigasi secara independen mencapai tingkat pemahaman tinggi, mengembangkan keterampilan individual dan sosial.
Peran pendidik pada metode Project Based Learning adalah menyajikan permasalahan, mengajukan pertanyaan mendasar dan memfasilitasi penyelidikan peserta didik. Project Based Learning tidak akan terjadi tanpa keterampilan pendidik dalam mengembangkan kelas yang memungkinkan terjadinya pertukaran ide dan dialog secara terbuka antara pendidik dan peserta didik. Pembelajaran dengan metode Project Based Learning harus menggunakan masalah-masalah riil sehingga peserta didik belajar, berpikir kritis dan terampil memecahkan masalah riil, mendukung pengembangan keterampilan teknis serta perolehan pengetahuan yang mendalam. Peserta didik diberi ruang luas untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis, sehingga peserta didik berlatih melakukan penyelidikan dan inkuiri. Levin (2001:1) menyatakan bahwa “Project Based Learning is an instructional method that encourages learners to applycritical thinking, problem solving skill, andcontent knowledge to real world problems and issues”. Project Based Learning adalah metode pembelajaran yang mendorong para peserta didik untuk menerapkan cara berpikir yang kritis, keterampilan menyelesaikan masalah, dan memperoleh pengetahuan mengenai problem dan isu‐isu riil yang dihadapinya.
- Perbedaan Model Pembelajaran Project Based Learning dengan pembelajaran Konvensional.
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat penulis simpulkan Project based learning merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada para peserta didik untuk merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain. Pada pendekatan Project Based Learning, pengajar berperan sebagai fasilitator bagi peserta didik untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan penuntun.
Sedangkan pada pembelajaran konvensional (dalam hal ini yang penulis biasa terapkan) perencanaan pembelajaran, pelaksanaan dan penilaian mutlak ditangan pendidik sebagai pusat pembelajaran dan peserta didik sebagai objek pembelajar yang menerima. Kekurangan dari pembelajaran konvensional tersebut menjadikan peserta didik sebagai pendengar pasif yang tidak diberi ruang luas dalam mengemukakan ide gagasan baik melalui pendapat, tulisan maupun kinerja. Purnawan, 2007, menjabarkan perbedaan ini dalam bentuk table berikut:
Tabel 1 Perbedaan Antara Project Based Learning dan Konvensional
Pembeda | Konvensional | PjBL |
Kurikulum | – Mengacu pada kurikulum yang baku – Cakupan materi yang lebar – Menghafal materi tanpa berpikir fakta | -Jangka waktu panjang, interdisciplinary, pelajar sebagai pusat perhatian dalam menyimak isu dunia nyata yang menarik perhatian pelajar -Adanya investigasi dan riset yang mendalam |
Kelas | Pengajaran dilakukan dengan penempatan pelajar pada tempat duduk yang rapi dan kaku dalam format baris dan kolom. – Berupaya merangkul semua orang bersamasama, belajar di langkah dan bobot yang sama – Berusaha secara individu untuk mencapai target | Pelajar duduk secara fleksibel, santai dan berkolaborasi di dalam tim. – Petunjukpembelajaran fleksibel, banyak perbedaan tingkat dan topik yang dipelajari oleh tiap pelajar – mendorong pelajar bekerja dalam tim yang heterogen untuk mencapai target |
Peserta didik | Bergantung kepada pengajar dalam menyelesaikan intruksi | Bertanggung jawab atas diri sendiri, menggambarkan tugasnya sendiri dan bekerja sebagai anggota |
Pendidik | Pendidik sebagai pemberi ceramah/ narasumber dan tenaga ahli | Pendidik sebagai fasilitator dan menyediakan sumber daya |
Teknologi | Memberikan reward bagi yang menyelesaikan tugas dan sebaliknya memberikan hukuman bagi yang tidak menguasai konsep | Menggunakan alat yang terintegrasi dalam semua aspek kelas, seperti dalam pemecahan masalah, komunikasi, meneliti hasil, dan mengumpulkan informasi. |
Sumber: Purnawan, 2007
- Proses Pembelajaran dengan model Project Based Learning.
Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek :
- Pembelajaran berpusat pada peserta didik (Student center) yang melibatkan tugas-tugas pada kehidupan nyata.
- Tugas proyek menekankan kegatan penelitian berdasarkan suatu tema atau topik yang telah ditentukan dalam pembelajaran
- Penyelidikan dilakukan secara otentik dan menghasilkan produk nyata.
- Produk, laporan atau hasil karya tersebut selanjutnya dikomunikasikan untuk mendapatkan tanggapan dan umpan balik untuk perbaikan proyek berikutnya.
Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
- leads students to investigate important ideas and questions.
- is framed around an inquiry process
- Is differentiated according to student needs and interests
- is driven by student independent production and presentation rather than teacher delivery of information
- requires the use of creative thinking, critical thinking, and information skills to investigate, draw
- conclusions about, and create content
- connect to real world and authentic problems and issues (Klein et al, 2009)
Karakteristik Project Based Learningmenekankan aktivitas pembelajaran siswa
- Student centered (berpusat pada siswa)
– menjadi : problem solver, decision maker, investigator, documentaria
– berperan sebagai pekerja sesuai dengan bidang ilmu
- Long-term (jangka panjang)
- Panjang waktu proses pembelajaran bervariasi
- Terintegrasi dengan isu-isu nyata
- Mengembangkan keterampilan dunia nyata
Berbagai keterampilan yang diperoleh:
- kemampuan bekerja dengan baik bersama orang lain
- membuat keputusan bijaksana
- mengambil inisiatif
- memecahkan masalah yang kompleks
- Memungkinkan untuk berbagai gaya belajar
- dapat diakses oleh semua pembelajar
Thomas (2000) menetapkan lima kriteria Pembelajaran Berbasis Proyek:
- Keterpusatan (centrality)
- Berfokus pada pertanyaan atau masalah,
- Investigasi konstruktif atau desain ,
- Otonomi pebelajar, dan
- Realistis
Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek
- Penentuan proyek
- Perancangan penyelesaian proyek
- Penyusunan jadwal
- Penyelesaian dengan fasilitasi dan monitoring guru
- Penyusunan laporan dan presentasi
- Evaluasi proses dan hasil proyek
Peran guru dan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut:
- Peran guru
- Merencanakan dan mendesain pembelajaran
- Membuat strategi pembelajaran
- Membayangkan interaksi yang akan terjadi antara guru dan siswa
- Mencari keunikan siswa
- Menilai siswa dengan transparan dan berbagai macam penilaian
- Membuat penugasan portofolio pekerjaan siswa
- Peran peserta didik
- Mengunakan kemampuan bertanya dan berpikir
- Melakukan riset sederhana
- Mempelajari ide dan konsep baru
- Belajar mengatur waktu dengan baik
- Melakukan kegiatan belajar sendiri/kelompok
- Mengaplikasikan hasil belajar lewat tindakan
- Melakukan interaksi sosial (wawancara, survey dll)
Penilaian dalam pembelajaran berbasis proyek
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam Penilaian Pembelajaran Berbasis Proyek
- Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan
- Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahapan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan dalam pembelajaran.
- Keaslian
proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.
Model pembelajaran Berbasis Proyek melalui lima langkah pendekatan saintifik, siswa diarahkan untuk melakukan penelitian di wilayah lingkungan sekolah ataupun diluar sekolah, sehingga siswa diarahkan untuk berpikir ilmiah.
Manfaat pembelajaran berbasis proyek:
- Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran
- Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah
- Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah yang kompleks
- Mengembangkan dan meningkatkan ketrampilan peserta didik dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas
- Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada pembelajaran Berbasis Proyek yang bersifat kelompok